Wednesday, 24 September 2014

Jurnal Akademika

Saya membuat jurnal dari buku Jurnal Akademika yang saya pinjam dari perpustakaan.
Semoga bermanfaat untuk kalian semua sebagai contoh. :)

Studi kasus                 : Kaji Tindak (Action Research)
Subyek                        : Pengajar
Metode penelitian       : Melakukan peningkatan kemampuan dosen dalam teknik mengajar        serta pengembangan situasi kondusif dalam proses belajar                    mengajar.
Konfirmasi
                     Konfirmasi Kualitatif

  • ·       Peneliti meneliti kegiatan mengajar untuk menilai kemampuannya.
  • ·       Dalam melakukan kaji tindak, peneliti menggunakan 3 langkah perencanaan, yaitu observasi saat melakukan aktivitas dengan cara mengidentifikasi masalah terjadinya proses belajar mengajar, refleksi dari hasil observasi dengan cara mendiskusikan masalah yang dihadapi dengan pihak-pihak yang terlibat dalam proses belajar mengajar, dan merencanakan aktivitas selanjutnya untuk mengevaluasi atas langkah kedua serta menyiapkan dasar rasional.
  • ·       Peneliti juga menawarkan pendekatan pribadi untuk menilai.
  • ·       Peneliti mulai dengan suatu ide, Kemudian dikembangkan secara berkesinambungan apakah sesuai dengan harapan.

                 Konfirmasi Kuantitatif

  • ·       Seorang dosen melakukan pembelajaran di dalam kelas dikonfirmasi oleh peneliti bahwa manusia lebih banyak belajar dilingkungan kerjanya.
  • ·       Tidak ada satu rumusan pun mengenai cara mengajar yang baik, namun demikian cara mengajar yang baik biasanya ditandai oleh adanya interaksi yang intensif antara pendidikdan mahasiswa.
  • ·       Pendidik dan mahasiswa mempunyai arah belajar yang jelas.
  • ·       Tugas-tugas yang diberikan dosen merangsang mahasiswa melakukan penalaran.
  • ·       Proses belajar mengajar yang baik tercapai dari pendidikan yang bersifat teknis baik secara formal maupun informal, kolega, pengalaman, dan proses berpikir.

Inferensi
Premis 1: Dosen pengajar yang tidak bersifat teknis dalam berpikir menunjukkan hasil kinerjanya yang rendah.
Premis 2: Dosen pengajar yang melakukan secara intensif menghasilkan peningkatan kinerja dosen dalam teknik mengajar serta berkembangnya situasi yang kondusif.
Premis 3: Dosen pengajar yang memberikan mahasiswa arah belajar yang jelas dengan adanya interaksi menunjukkan hasil yang sama dengan dosen pengajar yang melakukan secara intensif.
Kesimpulan: Dosen pengajar yang melakukan secara intensif dan memberikan arah yang jelas menunjukkan peningkatan kinerja dosen dalam teknik mengajar serta berkembangnya situasi yang kondusif daripada dosen pengajar yang tidak bersifat teknis dalam berpikir.

Konstruksi Teori
·        Model korespondensi: Berdasarkan hasil pengamatan, pengajar yang melakukan interaksi intensif antar mahasiswa lebih tinggi dampaknya dalam proses belajar mengajar sehingga terdapat kerjasama dan percaya diri yang tinggi.

·       Model koherensi: Pelaksanaan kaji tindak tidak disesuaikan dengan situasi dan kondisi perguruan tinggi masing-masing sehingga tidak bertindak sebagai organisasi belajar profesional.

Model paradigmatis: Persepsi mahasiswa atas kinerja dosen didapatkan melalui pendapat dan komunikasi, kemudian umpan balik bagi dosen untuk melakukan perbaikan dan peningkatan kinerjanya agar berarti bagi mahasiswa mengenai materi yang didapatnya.

4 comments:

Unknown said...

oke banget postingan yang ini.kasih 87 yah. keep posting

adtydp said...

Bagus sekali postingan yang satu ini, membantu dan sangat menginspirasi, makasi untuk yang buat :p

Unknown said...

manta banget gan postinganya. makasih banget membantu aku :)

Dreamy Traveler said...

Bermanfaat sekali!!

Post a Comment