Tuesday, 7 October 2014

Field Trip

       

       
        Pada hari Kamis, 2 Oktober 2014, saya pergi ke Kampung Betawi Si Pitu Setu Babakan bersama Pak Carolus, Pak Raja, Pak Mikha, asisten dosen, kelompok saya (Aletheia) dan teman-teman seperjuangan Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara. Saya dapat melihat nilai-nilai moral dari kehidupan Kampung Betawi tersebut. Etos kerja yang dapat saya lihat ialah perilaku, sikap, kebiasaan, dan keyakinan warga yang berbeda setiap individunya. Kerajinan, gotong royong, saling membantu, dan bersikap sopan masih ditemukan dalam warga Kampung Betawi. Banyak makanan yang dijual disana bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Walaupun saya merasa lingkungannya terasa sangat panas dan banyak sampah berserakan. Di Kampung Betawi juga terdapat sungai yang terlihat bersih dan digunakan untuk sarana hiburan seperti ada perahu bebek dan menjadi tempat pelatihan para tentara dalam mendayung perahu secara bersama.
     Terdapat pertunjukkan dalam bidang seni seperti menari dan memainkan alat musik serta membuat batik. Diharapkan pelestarian budaya tersebut tetap dipertahankan untuk menjaga nilai-nilai budaya dengan membangun beberapa fasilitas penunjang dalam mempertunjukkan kesenian dan kebudayaan betawi, yang seharusnya menjadi objek wisata. Karena fasilitas Kampung Betawi belum cukup maksimal, belum mampu mewadahi kebudayaan Betawi. Sehingga saya tidak dapat menemukan suatu hal sebagai objek jadi tidak menarik dan sangat membosankan.
      Saya dan kelompok saya mengamati Kampung Betawi sebagai objek melalui refleksi masing-masing. Kami juga mewawancarai para pedagang tentang nilai-nilai moral bagi dirinya masing-masing seperti tujuan hidup mereka, nilai religi, susah dan senang dalam berdagang.
     Yang saya dapatkan bahwa etos kerja dan nilai budaya dalam pelestarian batik warga tersebut sudah cukup baik walaupun saya hanya dapat makan dan berfoto bersama tiada henti di sana karena kurang efektifnya suatu hal seperti tidak ada tujuan yang dicapai. Tapi saya senang, saya merasakan kebersamaan yang hadir.

Ini adalah suasana Field Trip.


 


















1 comments:

SuperSoniC said...

Belajar Asyik Sembari Piknik di Tengah Pandemi Melalui Virtual Field Trip Bareng Digitiket , field trip virtual , virtual tour indonesia

Post a Comment