Pada hari Kamis, 2 Oktober 2014, saya pergi ke Kampung Betawi Si Pitu
Setu Babakan bersama Pak Carolus, Pak Raja, Pak Mikha, asisten dosen, kelompok saya (Aletheia) dan teman-teman
seperjuangan Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara. Saya dapat melihat
nilai-nilai moral dari kehidupan Kampung Betawi tersebut. Etos kerja yang dapat
saya lihat ialah perilaku, sikap, kebiasaan, dan keyakinan warga yang berbeda
setiap individunya. Kerajinan, gotong royong, saling membantu, dan bersikap
sopan masih ditemukan dalam warga Kampung Betawi. Banyak makanan yang dijual
disana bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Walaupun saya merasa
lingkungannya terasa sangat panas dan banyak sampah berserakan. Di Kampung
Betawi juga terdapat sungai yang terlihat bersih dan digunakan untuk sarana
hiburan seperti ada
perahu bebek dan menjadi tempat pelatihan para tentara dalam mendayung perahu
secara bersama.
Terdapat pertunjukkan dalam bidang seni seperti menari dan memainkan
alat musik serta membuat batik. Diharapkan pelestarian budaya tersebut tetap
dipertahankan untuk menjaga nilai-nilai budaya dengan membangun beberapa
fasilitas penunjang dalam mempertunjukkan kesenian dan kebudayaan betawi, yang
seharusnya menjadi objek wisata. Karena fasilitas Kampung Betawi belum cukup
maksimal, belum mampu mewadahi kebudayaan Betawi. Sehingga saya tidak dapat
menemukan suatu hal sebagai objek jadi tidak menarik dan sangat membosankan.
Saya dan kelompok saya mengamati Kampung Betawi sebagai objek melalui refleksi masing-masing. Kami juga mewawancarai para pedagang tentang nilai-nilai moral bagi dirinya masing-masing seperti tujuan hidup mereka, nilai religi, susah dan senang dalam berdagang.
Yang saya dapatkan bahwa etos kerja dan nilai budaya dalam pelestarian
batik warga tersebut sudah cukup baik walaupun saya hanya dapat makan dan
berfoto bersama tiada henti di sana karena kurang efektifnya suatu hal seperti
tidak ada tujuan yang dicapai. Tapi saya senang, saya merasakan kebersamaan
yang hadir.
Ini adalah suasana Field Trip.
1 comments:
Belajar Asyik Sembari Piknik di Tengah Pandemi Melalui Virtual Field Trip Bareng Digitiket , field trip virtual , virtual tour indonesia
Post a Comment